Media Pembelajaran Berteknologi Digital.

Kehadiran teknologi membawa banyak potensi sekaligus tantangan bagi bangsa, khususnya bagi dunia pendidikan yang memanfaatkan potensi revolusi industry ke-4 diantaranya dalam hal kecerdasan buatan (AI) yang menjadi kunci layanan pembelajaran berbasis personalisasi (personalized learning) dan Internet of things untuk mendukung pembelajaran yang kolaborat dan kreatif di kelas. Literasi yang dimiliki SDM tidak hanya terkait teknologi seperti memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi. Literasi lain yang perlu dikuasai adalah literasi data (kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan data dan informasi), serta literasi manusia (seperti kemanusiaan, komunikasi, kepemimpinan, kerjasama dalam tim, dan soft skill lainnya).

Kita perlu berpikir global dan bertindak lokal dalam menyiapkan pembelajaran, karena rencana pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sifatnya lokal dan tujuan belajar yang hendak capai ditujukan untuk peserta didik di tempat mengajar. Namun pemikiran dan wawasan harus dibuka seluas mungkin dengan cara :

  1. Perbanyak membaca untuk memperluas wawasan
  2. Banyak referensi dapat mengasah kreativitas
  3. Sesuaikan kondisi peserta didik dan lingkungan
  4. Tidak perlu takut gagal. Lebih baik mencoba.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang perlu ada di dalam rencana pembelajaran, karena dalam sistem pembelajaran modern saat ini, terjadi proses komunikasi dua arah (two ways communication) atau komunikasi banyak arah (multiways traffic communication) sehingga dengan adanya peran media dapat meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan atau kompetensi. Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dengan menggunakan akronim kata ACTION, yaitu: Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty. Media pembelajaran yang berhasil adalah yang dapat mengubah perilaku peserta didik (behavior change) serta meningkatkan hasil belajar peserta didik tertentu. Namun diperlukan analisis yang komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek-aspek yang dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran seperti tujuan, kondisi peserta didik, fasilitas pendukung, waktu yang tersedia dan kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat.

Peserta didik kita merupakan generasi yang terbiasa dengan dengan teknologi digital (digital native). Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena setiap generasi memiliki karakteristik tersendiri sesuai zamannya. Terkait dengan media pembelajaran berteknologi digital, banyak di antara media tersebut yang bersifat memfasilitasi belajar personal/individual dan mandiri serta memberi keuntungan seperti:

  1. Akses ke materi sumber belajar yang terbaru
  2. Metode pengumpulan / pencatatan data pembelajaran
  3. Cara berkolaborasi dengan siswa, guru, dan pakar di seluruh dunia
  4. Peluang untuk mengekspresikan pemahaman melalui multimedia
  5. Pembelajaran yang relevan dan penilaian yang otentik
  6. Pelatihan untuk menerbitkan dan menyajikan pengetahuan baru.

Media berteknologi digital bertujuan untuk menghadirkan dunia nyata dan segala problematikanya di ruang kelas. Supaya peserta didik terbiasa problem solving untuk menghadapi permasalahan riil. The ASSURE model yang disajikan dalam teks dengan Seels dan Richey telah menjadi panduan yang diterima secara luas untuk membantu pendidik merencanakan dan menerapkan penggunaan media dalam situasi mengajar.

Sumber belajar dan media pembelajaran memiliki berbagai macam keragaman, sehingga guru perlu memiliki sumber belajar by design dan sumber belajar by utilization. Perbedaannya adalah sumber belajar by design merupakan sumber belajar yang sengaja dirancang dan dibuat untuk kepeluan pembelajaran, misalnya buku pelajaran atau cd multimedia interaktif. Sedangkan sumber belajar by utilization adalah sumber belajar yang ada dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga menjadi sumber untuk belajar, contohnya narasumber atau pasar yang menjadi tempat mencari informasi pembelajaran tertentu. Klasifikasi sumber belajar terdiri dari: Pesan, Alat/Teknologi, Orang, Bahan, Teknik/Metode, Lingkungan/Latar.

Media pembelajaran berbasis video (Video Based Learning) memfasilitasi dalam memproses informasi lebih cepat, mempertahankan pengetahuan dan mengingatnya dengan akurat. Ada beberapa tipe atau jenis video pembelajaran yang dapat dikembangkan, yaitu microvideo, tutorial, training video, screencast, presentation &lecture serta video animasi, Podcast, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Gamifikasi. Untuk melihat referensi video-video pembelajaran, selain mengakses di Rumah Belajar, Sahabat juga dapat melihatnya melalui channel YouTube Rumah Belajar atau Televisi Edukasi.

Strategi belajar mengajar individual yang diintegrasikan dengan TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat memunculkan potensi siswa dan seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai secara penuh/tuntas (mastery learning), sehingga guru dapat melatih siswa secara terus menerus sampai mencapai ketuntasan dalam belajar dan kontrol pembelajaran dengan media komputer maupun digital ini sepenuhnya ada pada siswa (student centered). Integrasi yang baik adalah ketika siswa tidak hanya menggunakan teknologi setiap hari, tetapi memiliki akses ke berbagai alat yang sesuai dengan tugas yang ada dan memberi mereka kesempatan untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang konten. Integrasi teknologi juga dapat bergantung pada jenis teknologi yang tersedia, seberapa banyak akses yang dimiliki seseorang terhadap teknologi, dan siapa yang menggunakan teknologi tersebut. Salah satu model dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran yang lazim digunakan adalah model TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge). Kerangka kerja TPACK menjabarkan pengetahuan yang dibutuhkan para pendidik agar berhasil mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Digitalisasi pendidikan di Indonesia

Menerapkan Model Pembelajaran "Belajar dari Rumah" menggunakan portal Rumah Belajar