Keterampilan abad 21 yang layak dimiliki oleh seorang guru
Era
Revolusi Industri 4.0 sudah mewabah dalam kehidupan masyarakat indonesia, mulai
kalangan atas sampai kalangan bawah. Semua produk mulai elektronik, makanan,
sampai jasa transportasi sudah diakses melalui gadget dari anak-anak hingga
orang dewasa. Demikian pula halnya dengan Digitalisasi pendidikan yang
merupakan proses dalam menerapkan dan memanfaatkan digital dalam pembelajaran,
mulai sistem pendidikan, kurikulum hingga perangkat administrasi pendidikan,
diharapkan memudahkan pelaku pendidikan dan peserta didik dalam proses belajar
mengajar. Untuk menghasilkan lompatan kemajuan dalam pendidikan Nasional, maka
tantangan Revolusi 4.0 serta pasar bebas Global mesti dihadapi, serta akan
mendorong tumbuhnya aplikasi dan konten pembelajaran berbasis digital (Rumah
Belajar, Ruang Guru, Sekolahmu, dan lain-lain) .
Seorang guru dituntut
untuk bisa mengoperasikan perangkat digital dalam pembelajaran, penyampaian
materi pembelajaran apabila disampaikan dalam bentuk power point tentu akan
membangkitkan semangat belajar siswa. Apalagi dalam penyajian materi akan
dibarengi dengan secuil vidio pendek sebagai bahan motivasi atau esbreaker agar
pembelajaran tidak menoton. Desain materi pembelajaran juga sangat berpengaruh
terhadap minat belajar siswa, terutama siswa dan siswi pedesaan, apalagi
dibarengi dengan tugas membuat materi diskusi dalam bentuk power point, hal ini
tentu memicu keinginan siswa belajar. Ada tiga manfaat yang didapatkan siswa
apabila penerapan Digitalisasi Pendidikan diterapkan di sekolah selama proses
belajar mengajar, diantaranya :
- Keinginan siswa untuk
mengoperasikan komputer
- Keinginan siswa untuk
mendesain seindah mungkin penampilan materi
- Adanya daya tarik siswa
untuk membaca, baik buku, artikel dan jurnal
Peran guru dalam
mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam Digitalisasi Pendidikan sangat
diuntungkan, hanya saja pemanfaatannya mesti dipantau agar tidak disalah
gunakan. Disini perlu pemantauan full orang tua agar penggunaan IT tidak salah
gunakan. Keterlibatan guru, orang tua dan masyarakat sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu pendidikan.
Saat ini guru berada di era digital, semua
aktivitas pendidikan bahkan sendi-sendi kehidupan tidak lepas dari pemanfaatan
teknologi digital. Dampak era digital pun mempengaruhi sikap dan perilaku
peserta didik dalam keseharian.
Dalam mendidik, guru harus memiliki
beberapa keterampilan untuk menghadapi perubahan kebudayaan di era serba cepat
ini. Guru wajib memiliki keterampilan yang disebut dengan ‘Keterampilan Abad
21’.
Adapun Keterampilan Abad 21 yang wajib
dimiliki guru adalah:
1.
Kesabaran
dan kegigihan
Guru harus memiliki keterampilan kesabaran
dan kegigihan dalam menghadapi aneka ragam sifat dan kepribadian peserta didik.
Karena peserta didik memiliki jiwa petualang dan sikap keingintahuan yang
besar, hal itu kadang mendorong bertindak nakal.
Selain sabar, guru juga harus memiliki
kegigihan mendidik, memotivasi, dan mengarahkan peserta didik kepada tindakan
yang lebih baik. Kesabaran ini tidak hanya di dalam kelas, namun juga di
lingkungan sekolah.
2.
Memahami
perkembangan iptek
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi begitu pesat, hal ini berlaku secara global. Penggunaan internet dan
media sosial tak luput mengimbas peserta didik. Sehingga guru harus menyikapi
dalam pembelajaran.
Misalnya memberi tugas dengan memanfaatkan internet, atau mengarahkan peserta didik untuk belajar lewat layanan les daring. Bisa juga guru mengarahkan anak untuk mengunduh materi pelajaran berupa tutorial pembelajaran atau soal-soal latihan pada pelajaran tertentu.
Guru pun juga perlu memanfaatkan teknologi itu di dalam kelas. Terlebih sekarang banyak aplikasi pembelajaran online yang dapat dilakukan dengan cara mengunduh aplikasinya.
3.
Berpikir
kreatif
Seorang guru yang berpikir kreatif akan
mampu menemukan inovasi baru dalam pembelajaran. Sehingga, guru memiliki
berbagai metode pembelajaran yang dapat dilakukan dalam mentransfer ilmu.
Peserta didik pun akan termotivasi belajar
dengan senang karena metode yang digunakan bervariasi, tidak monoton dan
membuat bosan. Dengan kreativitasnya, guru mampu menciptakan suasana bekajar
yang aktif dan menyenangkan. Selain itu, keterampilan berfikir kreatif ini juga
dapat digunakan guru dalam memajukan sekolah. mulai dari berkolaborasi dengan
teman sejawat hingga melaksanakan tugas yang diterima dari atasannya.
4.
Manajemen
dunia maya
Keterampilan keempat ini harus melekat
pada guru, mengingat perkembangan dunia maya sangat cepat berkembang dan
semakin maju. Sehingga, guru harus mampu memanajemen dunia maya dengan
keterampilan itu.
Saat ini, hampir tidak ada guru yang tidak
aktif bermedia sosial, artinya guru memiliki reputasi dunia maya. Maka dia pun
harus mampu mengelola media sosial dengan baik.
Hindari unggahan-unggahan tak pantas ke
media sosial. Seperti ucapan, tulisan, maupun gambar pornografi, ujaran
kebencian, makian, dan hal ‘tak layak tayang’ lainnya.
Guru juga harus terampil menyaring dan
membagikan informasi, jangan sampai masuk atau terseret ke dalam berita bohong
(hoax). Sehingga tetap menjadi guru yang tidak gaptek, memiliki filter privasi,
dan ‘reputasi online’ yang bagus.
Komentar
Posting Komentar